Berburu Kelezatan Char Koay Teow Asli Langsung di Penang
Char Koay Teow di Penang jadi satu dari sekian banyak makanan yang wajib untuk dicoba kelezatannya. Sebetulnya makanan satu ini tidak begitu asing bagi orang Indonesia. Dari bentuknya mirip seperti kwetiau, hanya saja mi nya lebih lebar dan lebih pipih. Rasanya tidak perlu diragukan, begitu lezat!
Ketika pergi traveling, salah satu hal yang paling dicari selain objek wisatanya yaitu kulinernya. Kalau liburan ke Penang, Malaysia, jangan sampai kamu melewatkan mencicipi satu kuliner khas bernama Char Koay Teow.
Kuliner Sederhana dengan Citarasa Kompleks
Biasanya satu porsi Char Koay Teow Penang ini berisi mi beras tipis yang dioseng bersamaan dengan tauge, sawi, telur orak arik, potongan daging ayam, udang, dan sosis tradisional Cina. Kuliner satu ini merupakan jajanan pinggir jalan yang paling terkenal di Malaysia dan sangat mudah ditemukan, mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran pujasera.
Kuliner ini sangat sederhana, namun citarasanya tidak akan bisa dibandingkan dengan makanan lainnya. Char Koay Teow, yang diterjemahkan sebagai "strip mi beras pipih yang digoreng", secara harfiah, benar-benar spesialisasi Penang. Porsi char Koay Teow yang enak dibumbui tidak hanya dengan bahan-bahan segar, tetapi dengan aroma hangus mi goreng yang sama sekali sulit dipahami dalam karya Cina yang berpengalaman di atas panas.
Char Koay Teow terbaik memberi isyarat kepada kamu dengan aromanya yang menggoda begitu memikat bahkan dari kejauhan, untuk santap makan malam pun tak kalah nikmatnya.
Walaupun makanan ini begitu mudah ditemukan di seluruh penjuru Malaysia, namun yang terbaik ada di Penang. Lebih tepatnya ada di pusat kota Georgetown, sebuah jalan bernama Siam Road.
Disana ada lelaki paruh baya berusia 79 tahun yang siap menyajikan Char Koay Teow racikannya untuk para pelanggan. Adalah Paman Tan memiliki pengalaman memasak selama puluhan tahun, yang berpadu dengan cita rasa berlapis dari mi yang dimasak sampai berasap ditambah rasa manis dan asin sosis tradisional Cina, membuat siapapun yang menghirup aromanya meneteskan air liur.
Kemajuan teknologi membuat dunia kuliner ikut bergerak maju dan modern, tapi bagi beliau memasak di atas arang menggunakan wajan tetap yang terbaik. Sementara bahan-bahannya sangat sederhana tapi butuh keahlian untuk bisa mengolahnya jadi hidangan yang spesial.
Menyaksikan langsung bagaimana Paman Tan secara terampil menambahkan satu bahan dalam satu waktu. Tak perlu ditakar, hanya merasakan dan melihat isi dari wajan tersebut. Lalu, dilemparkannya segenggam besar mi beras ke dalam wajan yang panas. Mulailah beliau mengaduk memutar mi itu menggunakan spatula logam lebar ke dalam bawang putih dan lemak babi yang sudah lebih dulu di oseng-oseng.
Oh iya, sebagai catatan kebanyakan penjual Char Koay Toew di Penang ini menggunakan lemak babi. Bagi teman-teman yang muslim harap berhati-hati, ada kok tempat makan yang menyediakan Char Koay Toew halal.
Setelah beberapa saat mengaduk dan mendorong mi ke sisi wajan, tak lupa telur dipecahkan ke tengah wajan lalu mengaduknya lagi agar kuning telur bisa meresap ke dalam mi.
Selanjutnya beberapa tetes kecap asin, satu sendok sambal, dan sedikit air ditumpahkannya ke atas mi sehingga menciptakan saus lembut yang nantinya akan terserap oleh mi. Biar lebih mantap, beberapa udang dan irisan sosis Cina dimasukkan sebagai pelengkap.
Masuk ke bagian akhir, ternyata Paman Tan memasukkan beberapa kerang ke dalam wajan plus tauge renyah, daun bawang, dan potongan lemak babi yang diolah sampai renyah.
Dia lalu menuangkan hidangan tersebut ke piring berbahan melamin. Alasan kenapa Paman Tan masih menggunakan arang untuk memasak adalah untuk mendapatkan "aroma wajan" yang tidak didapat dari cara memasak memakai gas.
Ada istilah lainnya yang biasa disebut wok hei, yakni aroma asap pekat dari arang yang masuk ke dalam hidangan. Untuk bisa menghasilkan aroma ini tidak bisa sembarangan, dibutuhkan keahlian dalam menentukan jumlah porsi serta suhu wajan yang tepat lho.
Kuliner Asal Cina
Meskipun Char Koay Teow sudah identik dengan kuliner pinggir jalan di Penang, namun hidangan lezat ini berasal dari Cina.
Resep masakan ini dibawa oleh orang-orang dari dua wilayah di provinsi Guangdong, yakni Hokkien dan Teochew, serta dari Fujian yang ada di pantai tenggara Tiongkok pada abad ke-19. Pada saat itu, Penang tengah berkembang di bawah kekuasaan pemerintah Inggris dan jadi tempat bisnis yang ramai sehingga mampu menyediakan kesempatan kerja lebih besar.
Orang-orang Hokkien sebagian datang sebagai pedagang dan sebagian lagi untuk bekerja di perkebunan karet. Sedangkan orang-orang dari Teochew datang ke Penang untuk mencari nafkah di pertambangan timah atau menjadi nelayan.
Kedatangan mereka tidak hanya bawa diri, tetapi membawa juga beberapa bahan makanan pokok, seperti tahu, kecap, dan mi yang disebut juga kway teow. Dalam bahasa Hokkien, char berarti "tumis", dan kway teow artinya "potongan kue beras".
Awal mulanya, hidangan ini dijual oleh para nelayan pada malam hari dan pengumpul kerang yang ingin mendapatkan uang ekstra. Alih-alih ingin mempertahankan bahan-bahan tradisional dalam hidangannya seperti yang digunakan di Cina, mereka justru memanfaatkan bahan-bahan melimpah di tempat tersebut untuk membuat versi baru dari masakan tersebut.
Dulu Char Kway Teow adalah makanan bagi orang miskin dan imigran Cina. Mereka melahap hidangan ini sebagai penopang pekerjaan selama berjam-jam di bawah panasnya sinar matahari. Bisa dibilang hidangan ini merupakan makanan pokok para buruh.
Maka tak heran, saat ini masyarakat yang tinggal di Penang sebagian besar merupakan orang Tionghoa keturunan Hokkien dan Teochew. Menurut warga lokal menyantap Char Koay Teow tidak akan lezat jika bukan orang keturunan Hokkien dan Teochew yang memasak.
Kalau kamu mau mencoba hidangan legendaris ini, bisa datang ke kios Paman Tan di Siam Road Nomor 82, George Town. Lokasinya kira-kira satu blok dari sudut jalan Anson Road.
Buka setiap hari mulai pukul 12 siang sampai 18.30. Untuk seporsi Char Koay Teow disini antara Rp20.000-an.
Pilihan Tempat Makan Char Koay Teow yang Lezat
Bagi warga lokal, menikmati Char Koay Teow yang enak itu ya di Penang.
Buat kamu yang bingung mencari tempat makan hidangan lezat yang satu ini di Penang, ada beberapa rekomendasinya berikut ini:
- Kafe Heng Huat. 108, Lorong Selamat, George Town (9.30-14.30)
- Hock Leong Yen Cafe. 56, Lebih China, George Town (8.00-17.00)
- Pulau Tikus Night Market. Jalan Pasar, Pulau Tikus (6.00-23.00)
- Gerai Makanan dan Minuman Long Beach. Jalan Batu Ferringhi (7.00-13.00)
- Joo Hooi Cafe. 475, Jln Penang, George Town. (9.30-17.30)
- Hotel Eng Loh. Lebuh Gereja, George Town (8.00-15.00
Rata-rata harga Char Koay Teow yang ada di Penang dibanderol mulai dari RM 5-RM10 tergantung bahan tambahan yang kamu mau.
Ditulis pada 7 Jul 2021
Diperbaharui terakhir pada tanggal 16 Okt 2021.
Artikel Wisata & Kuliner Lainnya
Baca juga artikel tempat-tempat wisata dan kuliner Malaysia lainnya:
Red Square Melaka
Kawasan Red Square Melaka merupakan landmark Melaka yang terdiri dari bangunan-bangunan peninggalan zaman kolonial dengan warna khas, yaitu merah. Apa saja yang menarik?
Christ Church Melaka
Christ Church Melaka menjadi perhentian wajib para turis. Selain warna merah yang eye catching, gereja ini terletak dekat dengan Jonker Street nan tersohor itu.
Melaka River
Berwisata di sungai, kira-kira apa menariknya? Jangan salah, di tepi Melaka River dibangun berbagai fasilitas: bendungan, bangunan artistik, jembatan, hingga trotoar sungai.