Gurney Drive: Pusat Street Food Legendaris di Penang

Terletak di pusat kota, Gurney Drive Hawker menjadi surga para street food hunter. Kios-kios dan gerobak di sini berjejer padat namun rapi dan di area tengah jalannya disediakan meja dan kursi untuk makan. Matahari mulai bergeser ke arah garis cakrawala menandakan dimulainya aktivitas berjualan di sini, sekitar pukul 16.30 dan tutup hingga 23.00.

Bagi pendatang baru, makan di sini terlihat membingungkan karena terlalu banyak ragam makanan unik yang perlu dicoba. Sepanjang jalan akan terlihat banyak menu bertuliskan aksara Mandarin karena mayoritas menyediakan menu Chinese Food. Faktor geografis yang dekat dengan Indonesia juga jadi salah satu faktor banyak kemiripannya, sehingga terjadi akulturasi masakan China, Melayu, dan Indonesia.

Salah satu yang wajib dicoba adalah Char Kway Teow atau di Indonesia populer dengan nama Kwetiaw. Bedanya di sini menggunakan tauge, udang, kerang, dan juga sosis China yang memiliki cita rasa manis. Char Kway Teow biasanya non-halal karena minyak yang digunakan.

Selain itu ada juga Chee Cheong Fan yang bahan utamanya sama dengan Char Kway Teow namun bentuknya berupa gulungan lalu diiris kecil-kecil. Penyajiannya pun lebih simpel hanya ditambahkan saus hitam, sambal merah dan taburan wijen tanpa dimasak karena sudah dikukus menggunakan kompor arang.

Setelah puas menikmati Chinese Food, coba juga makanan lain yang juga populer di sini yaitu Pasembur. Pasembur adalah rujak khas Malaysia yang terdiri dari bakwan udang, bakwan sayur, tahu goreng, kentang rebus yang disiram dengan kuah kacang dan campuran ebi halus. Pada umumnya masakan Melayu didominasi dengan santan, jadi rasanya cenderung gurih atau "lemak" dalam bahasa lokalnya.

Untuk makanan pencuci mulutnya yang wajib coba adalah ais chendul (es cendol). Eh, jangan salah, meskipun di Indonesia ada, cobalah untuk mencicipi es cendol khas Malaysia. Di sini mereka memakai tambahan kacang merah dan pakai es serut.

Menjelang gelap suasana di sini semakin riuh. Suara obrolan dan gesekan wajan dengan kompor saling bersahutan. Makan malam yang hangat sesekali diselingi angin yang berhembus dari arah pantai. Ya, di sini lokasinya dekat dengan pantai. Jadi setelah makan bisa sambil nongkrong di pinggir pantai. Namun, saat pandemi ini aktivitasnya dibatasi agar tidak terjadi kerumunan.

Sekadar info, Gurney Drive sering disebut juga sebagai The New Esplanade. Namanya diambil dari Sir Henry Gurney, seorang Komisaris Tinggi Melayu yang dibunuh oleh gerilyawan Partai Komunis Malaya pada tahun 1950. Namun kini jadi pusat kuliner yang wajib didatangi para traveler.

Rute Menuju Gurney Drive

• Naik Rapid Bus 103 dan turun di halte Gurney Plaza. Bis terakhir sekitar pukul 23.00.
• Bila berjalan kaki dari jalan Chulia daerah Chinatown membutuhkan waktu sekitar 45 menit.
• Taksi di sini pada umumnya menggunakan argometer, namun bisa tawar menawar tanpa menggunakan argo.
• Naik Grabcar sangat disarankan, karena bisa langsung cepat sampai lokasi dan harganya lebih murah.
  

Datanglah lebih sore agar mendapat tempat duduk. Biasanya kios yang terkenal akan terjadi antrian yang panjang. Bagi yang muslim memang harus cermat, karena banyak yang menjual makanan non-halal. Bila ingin lebih mudah mencari makanan halal, cobalah menelusuri sampai ke ujung jalan. Biasanya di situ berkumpul kios penjual Melayu dan India Muslim. Oh iya, karena ramai, harap lebih memperhatikan barang bawaan.

Ditulis pada 29 Sept 2021
Diperbaharui terakhir pada tanggal 13 Okt 2021.