The Habitat: Wisata Alam untuk Semua Umur
Beroperasi sejak 2016, The Habitat menjadi salah satu destinasi wajib bila melancong ke Penang. The Habitat menyediakan kereta kabel yang memudahkan pengunjung, khususnya lansia dan yang memiliki keterbatasan fisik untuk naik ke atas dan menikmati keindahan yang tersedia.
Menikmati pemandangan di atas bukit yang selama ini identik dengan trekking yang tentunya melelahkan, jadi terpatahkan. Fasilitas kereta kabel membuat tempat wisata alam ini "ramah" dengan pengguna kursi roda.
Mengunjungi The Habitat dapat dimasukkan dalam jadwal liburan, sebagai selingan wisata kuliner yang mudah ditemui di pusat kota Georgetown. Lokasinya yang berada di Penang Hills atau masyarakat setempat menyebutnya Bukit Bendera, membuat kita bisa melihat keindahan Pulau Penang dengan sudut 360o.
Ketika masuk ke area hutannya, pengunjung akan merasakan teduhnya hutan hujan tropis zaman prasejarah. Konon usia hutan ini sekitar 130 juta tahun, jauh lebih lama dari hutan Amazon yang diperkirakan "hanya" 55-70 juta tahun. Jadi, selain berwisata, di sini kita bisa banyak belajar tentang ekosistem keanekaragaman hayati, serta keunikan flora dan faunanya.
Berada di ketinggiannya 833 meter di atas permukaan laut, dan suhu rata-rata 20o - 27o C membuat tempat ini sejuk dan sering berkabut. Ada banyak atraksi menarik yang bisa kita lakukan di sini, maka dari itu paling tidak butuh seharian penuh untuk mengeksplorasinya agar puas.
Dalam pembangunannya, The Habitat mengutamakan ekowisata berkelanjutan, riset, konservasi, dan juga edukasi. Bagi yang ingin mengadakan resepsi pernikahan atau foto prewedding, di sini mereka menyiapkan tempat yang menarik. Begitu juga bila ingin mengadakan rapat, ada ruangan tenda khusus yang masih terkesan mewah.
Petualangan dimulai. Setelah sampai di pintu masuk, pergilah ke sebuah bangunan persegi yang terbuat dari kaca. Bangunan itu merupakan cafe dan toko souvenir yang juga menjual tiket. Setelah tiket sudah di tangan, jangan lupa mengambil peta, di sini kita bisa menentukan mana saja yang harus dikunjungi dan juga panduan lengkapnya.
Suasana ala hutan dengan derikan para serangga dan suara burung yang saling bersahutan akan mengiringi kita selama di sini. Jalan semen mulus dan pepohonan yang rapi memudahkan kita memulai petualangan. Tak perlu khawatir akan tersesat, di sini sign system-nya sudah bagus, bila ragu lihat kembali tanda di peta.
Di beberapa titik disediakan tempat duduk panjang berbentuk ayunan, cobalah bersantai sejenak sambil menikmati rimbunnya pepohonan, rasanya romantis dan menenangkan. Setelah itu lanjut perjalanan menuju Langur Way Canopy Walk yang panjangnya 230 meter dan ketinggiannya 40 meter di atas tanah. Berjalan di jembatan ini memberikan pengalaman pada pengunjung untuk melihat lembah, lapisan hutan dari atas dan juga Laut Andaman dari kejauhan.
Bagi penggemar fotografi Wildlife juga bisa memotret satwa dari atas sini. Nama Langur Way sendiri diambil setelah melihat keluarga Lutung Daun yang duduk di atas kabel sambil mengunyah daun saat jembatan sedang dibangun. Perlu diketahui, pembangunan canopy walk ini dirancang agar "ramah pohon", tanpa memasang kabel baja apapun ke pohon yang sifatnya merusak.
Dari Langur Way Canopy Walk perjalanan dilanjutkan ke Curtis Crest Tree Top Walk dengan menaiki tangga lagi untuk sampai puncak. Jika dilihat dari atas, spot ini terlihat seperti track roller coaster, dan dari sinilah kita bisa mendapatkan pemandangan secara 360o. Bagi yang tidak terbiasa dengan ketinggian, memang terlihat agak ngeri karena jembatannya bisa goyang bila ada orang lain yang lompat. Namun jangan khawatir, jembatan ini aman sekali, bahkan hingga dinaiki 120 orang sekaligus.
Masih di area hutan dan tak jauh dari Curtis Crest Tree Top Walk, mampirlah sejenak ke kafenya. Minuman teh di sini harganya RM 7.50 dan kopi mulai dari RM 11.50. Selain tempatnya fotogenik dengan nuansa kayu dan aksen warna hitam, ternyata kafe ini mengusung konsep ramah lingkungan. Salah satunya adalah tidak menyediakan sedotan plastik lagi.
Aktivitas seru lainnya yang tidak boleh dilewatkan adalah "The Flight of The Colugo Zip". Di sini kita outbound melewati halang rintang di ketinggian, dan juga meluncur menggunakan sling dan harness. Untuk jam bukanya mulai 9.30 dan tutup 16.00, tapi harus reservasi terlebih dahulu.
Selama menjelajah di The Habitat, tak lengkap rasanya jika tidak melihat sunset dari Curtis Crest Tree Top Walk. Inilah sebabnya sebaiknya butuh sehari penuh agar puas. Setelah matahari terbenam suasana akan berubah menjadi lebih syahdu. Peralihan cahaya menjadi gelap akan digantikan dengan lentera warna-warni di sepanjang jalur. Bila beruntung, kita akan menjumpai satwa langka seperti lutung daun, tupai hitam raksasa, kukang, tupai terbang, kucing hutan, dan lain-lain. Karena sesuai dengan namanya, inilah "Habitat" mereka.
Cara menuju ke sana
Dari pusat kota menuju Penang Hills bisa menggunakan Rapid Bus 204 ataupun Grab Car dengan waktu tempuh sekitar 25 menit. Setelah sampai kaki bukit dilanjutkan naik kereta kabel (funicular) dengan jalur menanjak, tiketnya RM 30 pulang-pergi.
Jam buka loket kereta 06.15 - 17.45. Sedangkan jadwal operasional tiap jam berangkat mulai dari pukul 06.30, 07.00 hingga 17.00. Jadwal tersebut merupakan jadwal terbaru selama lockdown dengan kapasitas penumpang hanya 50% bagi penduduk, pekerja Bukit Bendera, dan juga pendaki.
Setelah sampai stasiun atas (pemberhentian terakhir) ikuti petunjuk menuju The Habitat. Nantinya ada petugas yang memberi arahan ke pintu masuk.
Ditulis pada 20 Sept 2021
Diperbaharui terakhir pada tanggal 7 Okt 2021.
Artikel Wisata & Kuliner Lainnya
Baca juga artikel tempat-tempat wisata dan kuliner Malaysia lainnya:
Christ Church Melaka
Christ Church Melaka menjadi perhentian wajib para turis. Selain warna merah yang eye catching, gereja ini terletak dekat dengan Jonker Street nan tersohor itu.
Penang Toys Museum
Penang Toy Museum menyimpan lebih dari 100 ribu boneka, action figure, kereta, dan berbagai collectible item lainnya yang langka. Cek lengkap di sini.
Penang National Park
Taman Nasional Penang merupakan taman nasional terkecil di dunia dengan fasilitas lengkap: hutan, pantai, sungai, bukit, danau, dan mercusuar. Gimana mungkin?