Skip to main content

Wonderfood Museum Penang: Makanan Khas Berukuran Raksasa


Wonderfood Museum merupakan surga untuk penggemar wisata kuliner dan pecinta foto di spot instagramable. Wonderfood Museum memang memanjakan para penikmat kuliner melalui sajian visualnya. Biasanya olahrasa masuk ke dalam mulut, namun kini masuk ke dalam pikiran dan mengenyangkan dalam versi yang lain.

Sejatinya wisata kuliner pada umumnya adalah mencicipi berbagai macam makanan dan minuman, atau menyaksikan proses pembuatannya. Namun wisata kuliner kali ini hanya melihat makanan yang dipajang di sebuah galeri. Hhmmm.....Tertarik untuk mencobanya ?


Dari tampilan luar museum saja bisa bikin penasaran. Di situ nampak sebuah meja yang di atasnya terdapat mangkok super besar berisi es chendul. Banyak yang menyangka bahwa ini makanan asli, tapi setelah dilihat secara detail dan mendekat, memang masih terlihat seperti makanan. Sampai pada akhirnya ketika disentuh ternyata ini hanya sebuah replika yang mendekati aslinya.

Untuk masuk ke dalam museum ini dikenakan tiket sebesar RM 25 bagi dewasa dan RM 15 anak-anak. Tak ada yang menarik ketika pertama kali melihat museumnya, bahkan bangunan sempit tersebut lebih tepatnya disebut ruko daripada sebuah museum. Namun adanya instalasi mangkuk es chendul di depannya cukup efektif membuat penasaran orang-orang yang lewat untuk melihat ke dalam. Meskipun terlihat sepele, ternyata mereka menempati bangunan yang telah ada sejak 1940.

Sejenak melihat ke belakang. Museum tentang makanan ini didirikan pada tahun 2015 oleh Sean Lau. Ia berprofesi sebagai desainer grafis dan juga pemilik perusahaan pembuat replika makanan. Sean mempelajari teknik dan materialnya ini dari China dan Jepang. Woww...pantas saja hasilnya bagus menyerupai aslinya.

Apa yang bisa kita dapatkan di sini ?


Berbagai sejarah tentang makanan ditampilkan dengan menarik, mulai makanan Asia Tenggara hingga ke benua lain. Nilai plusnya adalah ilustrasi makanan yang berbentuk 3D dan bisa dipegang. Selain itu tiap display ada penjelasannya dalam Bahasa Inggris, Melayu, dan China.

Pada lantai 1 menampilkan display makanan khas Malaysia. Tak hanya menyajikan replika makanan, di sini juga memberikan lokasi tempat makanan terkenal sebagai referensinya.  Di salah satu sudut ruangan terdapat spot foto yang didesain mirip cover majalah. Bagi yang ingin berfoto disediakan kostum seperti koki. Di sini juga terdapat fotografer yang menawarkan jasa untuk memotret yang hasilnya nanti langsung dicetak seperti tempat-tempat wisata pada umumnya. Harga perfoto sekitar RM 20 tapi masih bisa nego untuk dapat harga yang sesuai.

Berdasarkan pengalaman banyak pengunjung, aksi fotografer tersebut cukup mengganggu dan membuat risih. Hal itu disebabkan karena ia terus mendekati calon pembeli dan menawarkan agar mereka memakai jasanya meskipun sudah ditolak.

Beralih ke lantai 2. Di awal perjalanan kita akan menyaksikan miniatur diorama yang menceritakan budaya makan berbagai suku di Malaysia. Secara varian, di sini makanannya lebih beragam dengan ukuran yang super besar. Salah satu yang menarik bagi wisatawan Indonesia adalah adanya kue berwarna hijau bulat dengan taburan kelapa. Di Indonesia, pada umumnya kue tersebut biasa disebut "klepon", namun di Malaysia disebut sebagai onde-onde. Padahal onde-onde sendiri merupakan kue yang berbeda.

Tak hanya itu, di sini juga terdapat makanan termahal di dunia, set warung kelontong, tempat makan bertema hitam putih, dan masih banyak lainnya. Namun ada dua sudut yang membuat pengunjung terenyuh karena mengangkat fakta yang terjadi di lapangan. Adanya diorama sesosok anak duduk tertunduk sambil di lantai. Rupanya anak tersebut mengais sisa makanan dari tong sampah. Makanan yang dikemas styrofoam itu tetap dimakan walaupun sudah kotor. Hal ini menyampaikan pesan bahwa kita harus menghargai makanan dengan cara menghabiskannya ketika makan agar tidak terbuang percuma. Selain itu juga pentingnya berbagi terhadap orang yang kesulitan.


Di sudut lain yang tak kalah memilukan adalah adanya sebuah meja yang di sekelilingnya disajikan sup sirip hiu. Bagi sebagian warga Tiongkok, sup tersebut dianggap memberikan manfaat kesehatan dan sangat bernilai. Padahal di balik itu semua banyak hiu yang mati sia-sia akibat siripnya dipotong, padahal mereka memegang peranan penting di rantai makanan sebagai top predator di laut agar keseimbangan tetap terjaga. Hal inilah yang harus diperhatikan, bahwa mindset sirip hiu bukanlah obat, tapi menurut penelitian justru membahayakan kesehatan tubuh.

Tips Menjelajah Wonderfood Museum

  • Berfotolah dengan bijak, jangan mengganggu pengunjung lain yang sedang membaca penjelasan tiap displaynya.
  • Siapkan memory dan baterai yang cukup pada kamera ataupun ponsel karena akan ada banyak foto yang diambil.
  • Makan terlebih dahulu sebelum masuk, karena dikhawatirkan akan kalap melahap display yang ada karena lapar.


Wonderfood Museum
49, Lebuh Pantai, George Town, Penang
Telp : 04-2519095 / 012-2251968
Jam buka : 10.00 - 18.00

Ditulis pada 22 Jul 2021
Diperbaharui terakhir pada tanggal 13 Okt 2021.


Artikel Wisata & Kuliner Lainnya

Baca juga artikel tempat-tempat wisata dan kuliner Malaysia lainnya:

Jonker Street Melaka
Jonker Street Melaka

Menjelajah Jonker Street, baik di siang maupun malam hari, tentunya menawarkan pengalaman istimewa. Selain mencicipi makanan dan aneka cemilan khas Melaka, apa saja yang bisa dilakukan di sini?

Pinang Peranakan Mansion
Pinang Peranakan Mansion

Tertarik dengan kehidupan orang kaya di zaman lampau? Tak ada salahnya untuk berkunjung ke Pinang Peranakan Mansion di Georgetown, Penang ini.

St Paul's Church Melaka
St Paul's Church Melaka

Dibangun tahun 1521, St Paul's Church merupakan gereja tertua, tidak hanya di Malaysia tetapi juga di Asia Tenggara. Cari tau kenapa puing-puing ini menarik bagi pelancong.

Silahkan tinggalkan pertanyaan Anda pada form di bawah ini.

Masukan keluhan yang Anda rasakan pada form berikut. Tim dokter umum kami akan memberikan rekomendasi dokter terbaik di yang dapat menangani keluhan Anda. Terima kasih.